On Demand

Rabu, 09 Februari 2011

Jangan tinggalkan Kami Robert Rene Albert, Aremania Love You


Pagi ini saya di buat terkejut dengan adanya sebuah pemberitaan tentang perpisahan Pelatih Arema Indonesia, Robert Rene Albert di salah satu media Online Aremania ongisnade.net,bahwa ia telah mengadakan press conference sekaligus pesta”Perpisahan” dengan manajemen sekaligus dengan Aremania di salah satu hotel di Kota Malang. Robert menegaskan bahwa sejauh ini belum ada sodoran kontrak dari Manajemen untuk memperpanjang kontraknya yang telah habis di PT.Arema Indonesia. Pelatih asal Belanda ini telah berada di Malang selama 8 bulan dan berhasil mengantarkan Singoedan menjuarai Liga Super Indonesia serta mengantarkan team kebanggaan Aremania melaju ke Final Piala Indonesia namun harus puas menjadi runner up setelah di kalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-1 di stadion Manahan Solo pada Minggu, 1 Agustus 2010. Kekalahan yang saya bilang terhormat karena para pemain telah menunjukkan semangatnya pada puluhan Ribu Aremania di kota Solo dan seluruh masyarakat di Indonesia bahwa mereka telah berjuang dan berusaha untuk memberikan hasil terbaik agar meraih double winner, tapi memang dewi fortuna belum berpihak pada Arema Indonesia.

Robert Rene Albert sendiri asing bagi Aremania dan pecinta sepakbola Indonesia saat pertama dia menukangi team Arema, namun pada akhirnya ia telah menunjukkan bahwa di bawah asuhannya ia banyak membawa perubahan dan trend setter bagi pecinta bola Malang dan di Indonesia, nama Arema Malang di ubahnya menjadi Arema Indonesia beserta logo singa yang dulu terkurung kini telah terbuka dengan tujuan agar Arema tidak terkurung dengan Api yang melingkari logo singa.

Saya dapat menggambarkan bahwa Robert adalah sosok yang ramah dan bersahaja, ia begitu baik terhadap para pemainnya tidak sekedar menjadi pelatih tapi juga menjadi Ayah dari para punggawa singoedan yang masih muda, Aremania tentu sudah banyak tau dengan sikap ramahnya saat berjumpa, dan lihatlah bagaimana Robert mengambilkan Air minum kepada para pemainnya saat mereka sedang haus sekaligus memberikan petunjuk skema permainan yang seharusnya di jalankan oleh para pemainnya, pernah sebelumnya terjadi seperti itu pada pelatih lain yang telah menukangi Arema?, dan hal ini pula yang telah membuat para pemain benar-benar memiliki team Arema dan memiliki ayah kedua, sehingga di dalam setiap bertanding mereka(pemain.red) merasa memiliki sebuah team dan juga sebagai keluarga.

Robert membawa sisi positif dalam sepakbola dan ia adalah orang yang berbicara sepakbola penuh dengan tanggung jawab dan profesionalisme, pemain-pemain muda yang dulu tidak bersinar dan tak banyak dikenal kini menjelma menjadi pemain yang patut diperhitungkan, ia jeli melihat potensi dan ia tidak pernah ragu dalam mengambil keputusan.

Sosok Robert tidak pernah menganggap enteng setiap lawan-lawanya, tak pula ia sombong dengan setiap kemenangan yang di raih, berani mengucapkan selamat kepada team yang berhasil mengalahkan anak asuhnya dengan ucapan selamat.

Kini Musim Robert di Arema telah Usai, namun belum ada kejelasan dari Manajemen Arema terkait masa depannnya, sehingga ia memutuskan untuk sejenak hengkang dari Arema, dan akan bertemu manajemen PSM, terkait program apa yang memang di butuhkan PSM sekaligus melihat potensi apa saja yang ada di laskar Juku Eja, karena PSM Sendiri adalah team yang paling serius mendapatkan jasa Robert pada musim depan.

Dan akankah manajemen akan kembali menggunakan jasa Robert? ataukah akan kembali dari NOL lagi? sementara musim depan Arema juga akan bermain di LCA, saat ini hanya Robert yang tau komposisi dan resep yang cocok untuk Singoedan dalam mengarungi LCA musim depan.

Seperti yang ayas lansir dari Ongisnade.net bahwa Robert menjelaskan :

jika tim ini nantinya akan berlaga di LCA, maka harus ada penambahan tenaga baru yang mumpuni. Dengan materi yang kita punya sekarang, kita belum cukup kuat untuk mengarungi LCA dan liga musim depan. Harus ada improvement.”

“Dengan materi yang kita punya sekarang, kita belum cukup kuat untuk mengarungi LCA dan liga musim depan. Harus ada improvement,”

“Ini bukan soal siapa yang akan bertahan, tapi soal siapa yang akan pergi. Musim ini saja saya sebenarnya sudah minta kepada manajemen untuk menambah kekuatan, namun apa daya, manajemen mengaku tak sanggup membayar gaji untuk pemain baru.”

“Andai saja saya dipercaya untuk terus menukangi Arema, maka saya berharap ada perubahan, ada pembenahan di sana-sini. Mudahnya begini, jika ingin jadi tim profesional, maka pilihlah orang-orang yang juga bisa bekerja secara profesional. Perubahan struktur organisasi itu saya rasa yang krusial.”.

Satu pesan Robert untuk Manajemen, ia masih ingin bertahan di Arema dan juga berharap Manajemen mau belajar dari kegagalan kali ini, ayas membayangkan bagaimana jika Arema tidak memiliki Aremania, mungkin saja ia sudah pergi meninggalkan Arema sejak putaran pertama dulu karena keterlambatan gaji, dan di kabarkan sempat di usir pihak Hotel karena belum ada pembayaran sewa hotel dari Manajemen.

Namun akhinya Robert melunak, ia juga sangat mencintai Aremania dan inilah faktor lain yang membuat robert masih ingin bertahan di Malang, Robert,, Kami mencintaimu, jangan pergi cepat dari Arema.. dan jika boleh berpesan… sedikit lebih sabar menghadapi Manajemen, selanjutnya? terserah Manajemen berkata, apakah mereka akan membiarkan Pelatih yang telah berjasa membawa Arema sebaik musim ini. Dan apakah ini tamparan bagi Aremania jelang usia Arema yang ke 23 Tahun pada 11 Agustus 2010?Salam Satu Jiwa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons